Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis
Abstract
Background: Enterococcus faecalis is a specific bacteria that is often encountered in a high percentage of about 77% in cases of failure in root canal treatment. Current treatment of infection Enterococcus faecalis is done by using antibacterial drugs made from synthetic. Flavonoids, alkaloids, saponins, terpenoids, and tannins are bioactive components that can be found in some species of plants that have an antibacterial effect, such as in the onion skin.
Aim: This research was conducted to determine the effectiveness of onion skin extract (Allium ascalonicum) in inhibiting the growth of Enterococcus faecalis bacteria.
Method: Experimental laboratories design by in vitro using broth macrodilution method. The research were performed using onion skin extracts with concentrations 12.5%, 25%, 50%, and 100%.
Result: The results after three times replication showed the number of bacterial colonies in each intervention group, positive control, sterility group of media, sterility group of extract is 0 CFU and the number of colonies in negative control group is more than 100.000 CFU.
Conclusion: The onion skin extract (Allium ascalonicum) was effective in inhibiting the growth of Enterococcus faecalis bacteria with minimum inhibitory concentration (MIC) is 12.5% and minimum bactericidal concentration (MBC) is 12.5%.
Latar Belakang: Enterococcus faecalis merupakan bakteri spesifik yang sering dijumpai dalam persentase yang tinggi yaitu sekitar 77% pada kasus-kasus kegagalan pada perawatan saluran akar. Sampai saat ini, pengobatan infeksi bakteri Enterococcus faecalis dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antibakteri berbahan sintetis yang memiliki efek samping yang tinggi terhadap jaringan tubuh. Flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid, dan tanin merupakan komponen bioaktif yang dapat ditemukan pada beberapa jenis spesies tanaman yang memiliki efek sebagai antibakteri, salah satunya pada kulit bawang merah.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak ekstrak kulit bawang merah (Allium ascalonicum) efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.
Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental labolatorik in-vitro dengan dengan metode penelitian menggunakan metode broth macrodilution. Pengujian dilakukan dengan menggunakan konsentrasi ekstrak bawang merah 12,5%, 25%, 50%, dan 100%.
Hasil : Hasil penelitian setelah dilakukan replikasi sebanyak tiga kali menunjukkan jumlah koloni bakteri pada masing-masing kelompok intervensi, kontrol positif, kelompok sterilitas media, kelompok sterilitas ekstrak yaitu 0 CFU dan jumlah koloni pada kelompok kontrol negatif yaitu lebih dari 100.000 CFU.
Kesimpulan: Ekstrak kulit bawang merah (Allium ascalonicum) efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis dengan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) sebesar 12,5% dan Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM) sebesar 12,5%.