Perbandingan efektivitas obat kumur chlorhexidine dan essential oils terhadap indeks plak pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Udayana pengguna peranti ortodonti cekat

  • Rizaldy Agrisyaputra Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Louise Cinthia Hutomo Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Steffano Aditya Handoko Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Desak Nyoman Ari Susanti Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Keywords: Obat kumur chlorhexidine, Obat kumur essential oils, plak gigi

Abstract

Introduction: Fixed orthodontic appliances users have a high risk of dental plaque accumulation. This is due to the presence of components on the teeth that make it difficult to maintain the oral hygine during the treatment. The accumulation of plaque can lead to other problems such as caries and periodontal disease. Effort to prevent plaque accumulation that can be done in addition to brushing teeth is by using mouthwash. Chlorhexidine and essential oils mouthwash have a working mechanism that can inhibit and reduce the plaque accumulation very well, American Dental Association recommends both mouthwashes as anti-plaque agents. This study aims to compare the effectiveness between chlorhexidine and essential oils mouthwash towards plaque index among fixed orthodontic appliances users.

Method: An experimental study with a pre-test and post-test comparative two group design. A sample of 36 medical students of Udayana University were randomly divided into two groups, namely the chlohexidine mouthwash group and essential oils mouthwash group. The plaque is measured by the Orthodontic Plaque Index.

Result: The results of the Mann Whitney U Test showed that there were significant differences between the chlorhexidine and essential oils mouthwash groups in reducing plaque index among fixed orthodontic appliances users (p<0.05).

Conclusion: The chlorhexidine and essential oils mouthwashes are effective to reduce the plaque index however chlorhexidine mouthwash is shown to be more effective in reducing plaque index than essential oils mouthwash.

 

Latar Belakang: Pengguna peranti ortodonti cekat memiliki resiko tinggi terjadinya akumulasi plak. Hal ini disebabkan karena adanya komponen yang menempel pada gigi yang menyebabkan sulitnya menjaga kebersihan rongga mulut. Akumulasi plak dapat mengakibatkan masalah lain seperti karies dan penyakit periodontal. Selain menyikat gigi upaya pencegahan akumulasi plak yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan obat kumur. Obat kumur chlorhexidine dan essential oils memiliki mekanisme kerja yang dapat menhambat dan menghancurkan bakteri pembentuk plak dengan sangat baik, American Dental Association merekomendasikan kedua obat kumur tersebut menjadi agen anti plak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas obat kumur chlorhexidine dan essential oils terhadap penurunan indeks plak pada pengguna peranti ortodonti cekat.

Metode: Penelitian eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test comparative two group design. Sampel sebanyak 36 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, secara acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok obat kumur chlorhexidine dan essential oils. Indeks plak diukur dengan Orthodontic Plaque Index.

Hasil: Analisis Mann Whitney U Test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok obat kumur chlorhexidine dan essential oils dalam menurunkan indeks plak pada pengguna peranti ortodonti cekat (p<0,05).

Conclusion: Menggunakan obat kumur chlorhexidine dan essential oils efektif dalam menurunkan indeks plak namun terdapat perbedaan yang bermakna dimana chlorhexidine terbukti lebih efektif dalam menurunkan indeks plak dibandingkan essential oils

Author Biographies

Rizaldy Agrisyaputra, Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Louise Cinthia Hutomo, Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Steffano Aditya Handoko, Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Desak Nyoman Ari Susanti, Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published
2023-01-07
Section
Original Article