Efek Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium Cepa) 55% Terhadap Jumlah Fibroblas Pada Proses Penyembuhan Luka Mukosa Rongga Mulut Tikus Wistar
Abstract
Wound is the loss of body tissue structure which causes disruption in the continuity of tissue structure. Fibroblast have an important role in proliferation phase to response healing process. Onion (Allium cepa) has wound healing activity due to its chemicals compounds such as flavonoids, saponins, tannins, phenols, and steroids. The purpose of this study was to determine the number of fibroblast from 36 left buccal mucosa after being given the 55% ethanol extract of onion bulbs (Allium cepa). In the treatment group was applied 55% ethanol extract of onion bulbs (Allium cepa), povidon iodin was applied to positive control and aquadest was applied to negative control. The average number of fibroblast in the control group was lower than the treatment group. The mean of fibroblasts in treatment group on day 3, 5, and 7 were 32.33, 25.33, and 21.67, respectively. Statistical results showed a significant increase in number of fibroblasts between all groups and on all days (ANOVA, P<0.05). In conclusion, the number of fibroblast may increase by giving the 55% ethanol extract of onion bulbs.
Luka merupakan suatu kondisi hilangnya struktur jaringan tubuh yang menyebabkan kontinuitas jaringan akan terganggu. Pasca terjadinya luka, fibroblas berperan penting pada fase proliferasi sebagai respons dalam proses penyembuhan. Bawang merah (Allium cepa) mempunyai kandungan senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin dan fenol yang berperan dalam penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah fibroblas dari sediaan 36 mukosa bukal kiri tikus setelah diberikan ekstrak etanol umbi bwang merah 55% dan dieutanasia pada hari ke 3,5, dan 7. Ekstrak etanol umbi bawang merah 55% diaplikasikan pada kelompok perlakuan, povidon iodin diaplikasikan pada kontrol positif dan aquades pada kontrol negatif. Pada penelitian ini didapatkan rerata jumlah fibroblas pada kelompok kontrol lebih sedikit dari kelompok ekstrak etanol umbi bawang merah 55%. Rerata jumlah fibroblas di hari ke 3 sebesar 32.33, hari ke 5 sebanyak 25,33, dan hari ke 7 sebanyak 21,67 pada kelompok ekstrak etanol umbi bawang merah 55%. Hasil statistik menunjukkan adanya peningkatan jumlah fibroblas yang bermakna pada kelompok perlakuan serta hari pengamatan (ANOVA, P<0,05). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jumlah fibroblas dapat ditingkatkan dengan pemberian ekstrak etanol umbi bawang merah 55%.