Efek Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium Cepa) 55% Terhadap Ketebalan Epitel Pada Proses Penyembuhan Luka Mukosa Rongga Mulut

Abstract

Introduction: Actions in dental procedures are often invasive so they can cause trauma to the oral mucosa and cause injury. Wounds are conditions where damage of living tissue results in loss of integrity of the epithelium of the upper layer of the mucosa. This can cause disruption of the mucosal function as a barrier against microorganisms. The bulbs of red onion (Allium cepa) contain flavonoids, saponins, tannins, phenols, and steroids where these compounds play a role in the process of wound healing. The aim of this study is to determine the effect of 55% red onion bulbs ethanol extract on re-epithelialization in the oral wound healing process.

Method: The method used was a randomized post-test-only control group with a total sample of 27 male Wistar rats which were divided into 3 small groups according to observation day, namely the third, fifth and seventh day. In the treatment group, 55% red onion bulbs extract was applied, positive group with iodine povidone, and negative control with distilled water. The injury was carried out in the left buccal mucosa of the rat.

Result: The results showed the mean epithelial thickness in the treatment group with onion extract was higher than the control group. The mean epithelial thickness of onion tuber extract 55% on the third day was 74.32 µm, the fifth day was 95.18 µm, and the seventh day was 116.66 µm. Statistical results showed a significant difference between all groups of topical agents types and observation days (ANOVA, P <0.05).

Conclusion: Ethanol extract of red onion bulbs 55% can increase re-epithelialization in the healing process of oral mucosal wounds.

Pendahuluan: Tindakan dalam prosedur kedokteran gigi seringkali bersifat invasif sehingga dapat menyebabkan trauma pada mukosa rongga mulut dan menimbulkan luka. Luka merupakan kondisi dimana terjadinya kerusakan pada jaringan hidup yang mengakibatkan hilangnya integritas dari epitel lapisan teratas mukosa. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya fungsi mukosa sebagai barrier terhadap mikroorganisme. Bawang merah (Allium cepa) memiliki kandungan flavonoid, saponin, tannin, fenol, dan steroid di mana senyawa ini berperan dalam proses penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol umbi bawang merah 55% terhadap re-epitelisasi pada proses penyembuhan luka rongga mulut.

Metode: Desain penelitan ini adalah randomized post test-only control group dengan jumlah sampel sebanyak 27 ekor tikus wistar jantan yang terbagi menjadi 3 kelompok kecil sesuai hari pengamatan yaitu hari ketiga, kelima, dan ketujuh. Pada kelompok perlakuan diaplikasikan ekstrak umbi bawang merah 55%, kelompok positif dengan povidone iodine, dan kontrol negatif dengan akuades. Perlukaan dilakukan di mukosa bukal kiri tikus.

Hasil: Rerata ketebalan epitel pada kelompok perlakuan dengan ekstrak bawang merah lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Rerata ketebalan epitel ekstrak umbi bawang merah 55% pada hari ketiga adalah 74,32 µm, hari kelima yaitu 95,18 µm, dan hari ketujuh yaitu 116,66 µm. Hasil statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna diantara semua kelompok agen topikal dan hari pengamatan (ANOVA, P<0,05).

Kesimpulan: Ekstrak etanol umbi bawang merah 55% dapat meningkatkan re-epitelisasi pada proses penyembuhan luka mukosa rongga mulut.