Prevalensi Gigi Molar Tiga Impaksi Sebagian pada Masyarakat Suku Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan

  • Christian Sumadi Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Desak Ayu Dhyana Nitha Dewi Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Putri Rejeki Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Keywords: impaksi sebagian, gigi molar tiga, prevalensi, Suku Bali Aga, Tenganan Pegringsingan

Abstract

Introduction: A partially impacted third molar is a condition where the third molar only partially erupts into the jaw arch, failing to reach the expected normal position. The prevalence of partially impacted third molars varies across different populations and tends to increase year by year. This study aims to investigate the prevalence of partially impacted third molars among the Bali Aga community in Tenganan Pegringsingan Village, Bali.

Method: The research employed a descriptive cross-sectional design with stratified random sampling. Data collection involved direct clinical examinations using disposable oral diagnostic instruments in April 2024.

Results: The findings revealed that out of 233 subjects, the prevalence of partially impacted third molars was 61.37%. The distribution of cases by gender showed a similar percentage between males (49.65%) and females (50.35%). The highest prevalence based on the number of cases is found in the 46-55 age group (22.38%) and within each age group, with the highest prevalence in the 26-35 age group (86.11%). The most common location of impaction is in the maxilla (61.22%). Characteristics of the position of partially impacted teeth were predominantly vertical (43.54%).

Conclusion: This study reveals that the Bali Aga community in the village of Tenganan Pegringsingan has a significant prevalence of partially impacted third molars. This prevalence is fairly balanced between males and females, is more common among younger individuals, occurs more frequently in the upper jaw, and the vertical position is the most dominant.

 

Pendahuluan: Gigi molar tiga impaksi sebagian merupakan suatu kondisi di mana gigi molar tiga hanya sebagian erupsi ke dalam lengkung rahang, sehingga tidak mencapai posisi normal yang diharapkan. Prevalensi gigi molar tiga impaksi sebagian bervariasi di berbagai populasi dan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi prevalensi gigi molar tiga impaksi sebagian pada masyarakat Suku Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan, Bali.

Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan klinis langsung menggunakan instrumen oral diagnostic sekali pakai selama bulan April 2024.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 233 subjek, prevalensi gigi molar tiga impaksi sebagian adalah 61,37%. Distribusi kasus berdasarkan jenis kelamin menunjukkan persentase yang serupa antara laki-laki (49,65%) dan perempuan (50,35%). Prevalensi tertinggi berdasarkan jumlah kasus terdapat pada kelompok usia 46-55 tahun (22,38%) dan dalam setiap kelompok usia, prevalensi tertinggi ditemukan pada kelompok usia 26-35 tahun (86,11%). Lokasi impaksi paling banyak ditemukan di maksila (61,22%). Karakteristik posisi gigi impaksi sebagian didominasi oleh posisi vertikal (43,54%).

Simpulan: Penelitian ini mengungkapkan bahwa masyarakat Suku Bali Aga di Desa Tenganan Pegringsingan memiliki prevalensi yang signifikan dari gigi molar tiga impaksi sebagian. Prevalensi ini cukup seimbang antara laki-laki dan perempuan, lebih banyak pada usia muda, lebih sering terjadi pada rahang atas, serta posisi vertikal adalah yang paling dominan.

Author Biographies

Christian Sumadi, Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Desak Ayu Dhyana Nitha Dewi, Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Putri Rejeki, Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published
2025-02-03